16. Here, Sleepy Head

Sabtu, 22 Agustus 2009 |

Meja makan sudah bersih kembali seperti semula, begitu kami berdua selesai makan siang.

"Ke mall aja yuk, Ad."

"Males ah, pasti rame. Di sini aja boleh? I just wanna spend this whole day with you, Gorgeous. Lagipula sofa kamu ini terlalu enak untuk ga digunakan."

"Terus kalo kita dah duduk gini, ngapain? Liat tivi kosong gitu? Gak nyetel apa-apa?"

"Dah setel CD aja, kamu punya banyak koleksi lagu 'kan? Males nonton tivi juga aku."

"Kamu lagi banyak malesnya ya?"

"Gak, aku ga males untuk ngabisin waktu sama kamu."

"Eh kamu mau aku ambilin minum? Mau apa?"

"Boleh, jus mangga yang ada di kulkas aja, Sayang."

"Ikut-ikut aja kamu."

"I can read your mind then."

Kami duduk terdiam untuk beberapa detik di sofa yang aaahhh...tak dapat didefinisikan-lah bagaimana nyamannya sofa itu, hingga terdengar suara Ad yang memecah keheningan saat itu.

"Hmm..bagus nih lagunya yang kamu pasang. Is it about me? Is it the same, what is in that song dan artinya aku untuk kamu?"

"What do you think?"

"I don't know, you tell me!"

"Tanpa aku bilang pun kamu dah tau artinya kamu untuk aku, Ad?"

"Ya, I know, itu cuma pertanyaan retoris sepertinya."

"Ad, may I ask you something?"

"Ya, sure."

"Kenapa aku? Dan kenapa kamu beralih dari Asti ke aku?"

"Dunno. Kamu beda. Dan rasa sayang aku ke Asti ga sebesar rasa sayang aku ke kamu."

"Wow."

"If you only knew it, Sweetie."

"Thank you. Man, sitting here beside you make me sleepy."

"Give me that pillow."

"Hah?"

"Iya, ambilin bantal itu untuk aku."

"Nih..."

Dan aku melihat Ad menata bantal yang aku berikan padanya di atas pangkuannya...

"Here, Baby. It's my own pleasure, bisa liat kamu tidur di pangkuanku."

"Ga pegel?"

"Ga. Sleep here sleepy head!"

Dan aku pun dengan mudahnya terlelap tidur di pangkuannya.