10. Permintaan Khusus

Jumat, 07 November 2008 |

Sudah satu bulan ini aku menghindar dari Ales, saat ia sedang bersama Eline dan terlebih lagi saat ia sedang sendiri. Lelah juga lama-lama aku menyimpan rahasia ini, walaupun setelah Jumat naas itu, kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Setidaknya hingga saat ini.

Kepergianku ke Bali saat itu pun, masih menjadi tanda tanya besar bagi seluruh anggota keluargaku. Bahkan sampai Shana dan Laura kembali ke Amerika. Aku yakin mereka pasti terheran-heran, mengapa hingga saat ini aku belum menceritakan alasan mengapa aku "melarikan diri" ke Bali saat itu. Ini tak biasanya terjadi.

Sampai akhirnya hari ini aku beranikan diri untuk membuka rahasia ini pada mama. Tak ingin membicarakannya di rumah, akhirnya aku menjemput mama di rumah sakit tempat ia praktik. Sebelumnya aku telah janjian dengannya, dengan mengirimkan pesan singkat. "Ma, hari ini aku jemput ke rumah sakit. Aku pengen ngomong sesuatu."

Sesampainya di rumah sakit, mama sudah selesai praktik.

"Hai, Ma. Dah selesai?"

"Udah, yuk mau ngobrol-ngobrol di mana kita?"

"Tempat ngopi biasa dech, Ma."

"Okay, kita ke sana ya."

Setelah kami memesan minuman favorit kami masing-masing, kami pun langsung mencari tempat yang sepi dan menyenangkan untuk duduk ngobrol. Dan pembicaraan dimulai dariku.

"Ma, by the way, apartemen yang atas namaku itu, bulan depan 'dah selesai disewa 'kan?"

"Sepertinya memang habis sih masa kontraknya."

"Boleh ngga, ngga diperpanjang atau dikasihin ke orang lain?"

"Loh kenapa?"

"Aku mau tinggal di situ boleh ya?"

"Kenapa, Nis? Di rumah lebih enak, semuanya ada, bisa ngumpul-ngumpul sama Eline, Kania."

"Ma, tahun depan aku juga bakal tinggal sendiri, harus bisa ngerawat diri sendiri, dan jauh dari Mama 'kan? Latihan buat hidup tanpa kalian."

"Tapi Nis, kamu inget peraturan Papamu 'kan? Belum boleh tinggal sendiri, kalo belum 18 tahun."

"Apa bedanya sih Ma, ampun deh, aku juga 18 tahun tinggal beberapa bulan lagi gitu. Kalau Kania memang wajar, belum boleh tinggal sendirian, walaupun kalian 'dah ngasih apartemen ke dia."

"Kenapa kamu tiba-tiba mau tinggal sendirian di apartemen? Terus kamu sampai sekarang juga belum cerita ke Mama, kenapa kamu mendadak ke Bali waktu itu?"

"I have reason."

"And what's that?"

"You really want to know?"

"Yes, I do."

"Okay. Aku menghindar dari Ales."

"Kenapa Ales?"

"Kalo aku cerita, mungkin Mama ngga akan percaya."

"Kalo Eline ngga ada di rumah, dia sering godain aku."

"Maksudnya?"

"Pernah sekali dia meluk aku gitu dari belakang. Waktu itu aku masih agak maklum, karena dia baru mulai pacaran dengan Madeline dan belum bisa bedain antara aku dan kembaranku. Dan yang terakhir, itu juga kenapa kamu kabur ke Bali, He kissed me, on lips."

"Di mana kejadiannya?"

"Dua-duanya di rumah."

"Terus, kamu 'dah cerita ke Eline?"

"Hampir, tapi karena waktu itu dia bilangnya bakal lebih percaya pacarnya dari pada aku, jadinya aku ngga jadi cerita."

"Berapa lama dia ngga bisa tidur nyenyak ya jadinya? Kasihan juga tuch anak."

"Mama tau tentang itu?"

"Nis, apa siy yang ngga diceritain Eline ke Mama?"

"Iya sih, hampir lupa aku. Terus Mama percaya gitu sama ceritaku?"

"Percaya. You're my daughter, dan ngga mungkin Mama lebih belain Ales daripada kamu."

"Eline ngga kayak gitu."

"So, kamu 'dah mantep mau tinggal sendiri?"

"Yupe."

"Ya, nanti kita omongin lagi ke Papa-mu. Satu hal juga Nis, begitu kamu keluar rumah berarti uang jajan juga berkurang. Sampai 3 bulan kedepan, we still provide uang jajanmu seperti biasa. Setelah itu akan terus berkurang okay?"

"Tapi bukan berarti nanti aku pindah kuliah ke luar, penyusutan uang jajannya dilanjutkan dari situ 'kan?"

"Ngga lah. Begitu kamu nanti sekolah ke luar, kita bakal nerapin peraturan yang sama seperti yang diterapin ke Shana dan Laura."

"Tapi, satu lagi Ma."

"Mobil satu di aku ya."

"Terus udah ngitung-ngitung hasil sewa apartemennya kemaren, 'dah bisa buat hidup kamu di sini, dan sisain buat hidup kamu nanti di luar?"

"Masih ada sisa kok."

"Inget ya, batas Mama dan Papa ngasih penuh keperluanmu setelah kamu kuliah di luar, cuma satu setengah tahun. Setelah itu, kita bakal ngurangi juga. Jadi diitung lagi yang bener."

"Sip-sip."

"And promise me, one day you will tell Eline about Ales."

"Will do, Mom."

0 komentar: